Skripsi Hubungan Internasional

Skripsi adalah istilah yang digunakan di Indonesia untuk mengilustrasikan suatu karya tulis ilmiah berupa paparan tulisan hasil penelitian sarjana S1 yang membahas suatu permasalahan/fenomena dalam bidang ilmu tertentu dengan menggunakan kaidah-kaidah yang berlaku.

Skripsi bertujuan agar mahasiswa mampu menyusun dan menulis suatu karya ilmiah, sesuai dengan bidang ilmunya. Mahasiswa yang mampu menulis skripsi dianggap mampu memadukan pengetahuan dan keterampilannya dalam memahami, menganalisis, menggambarkan, dan menjelaskan masalah yang berhubungan dengan bidang keilmuan yang diambilnya. Skripsi merupakan persyaratan untuk mendapatkan status sarjana (S1) di setiap Perguruan Tinggi Negeri (PTN) maupun Perguruan Tinggi Swasta (PTS) yang ada di Indonesia.



Hubungan Internasional (HI; sering disebut Studi Internasional (SI), meski keduanya tidak sama) adalah ilmu yang mempelajari hubungan antarnegara, termasuk peran sejumlah negara, organisasi antarpemerintah (IGO), organisasi nonpemerintah internasional (INGO), organisasi non-pemerintah (NGO), dan perusahaan multinasional (MNC). HI merupakan sebuah bidang akademik dan kebijakan publik dan dapat bersifat positif atau normatif, karena keduanya berusaha menganalisis serta merumuskan kebijakan luar negeri negara-negara tertentu. HI sering dianggap sebagai cabang ilmu politik (khususnya setelah tata nama UNESCO tahun 1988), namun pihak akademia lebih suka menganggapnya sebagai suatu bidang studi interdisipliner. Aspek-aspek hubungan internasional telah dipelajari selama ribuan tahun sejak masa Thucydides, namun HI sendiri menjadi disiplin yang terpisah dan tetap pada awal abad ke-20.
Berbeda dengan ilmu politik, HI menggunakan berbagai bidang ilmu seperti ekonomi, sejarah, hukum internasional, filsafat, geografi, kerja sosial, sosiologi, antropologi, kriminologi, psikologi, studi gender, dan ilmu budaya/kulturologi. HI mencakup rentang isu yang luas, termasuk globalisasi, kedaulatan negara, keamanan internasional, kelestarian lingkungan, proliferasi nuklir, nasionalisme, pembangunan ekonomi, keuangan global, terorisme, kejahatan terorganisasi, keamanan manusia, intervensionisme asing, dan hak asasi manusia.

Jurusan Hubungan Internasional (HI) lahir pertama kali di London School of Economics (LSE), Inggris. Jurusan ini fokus kepada penelusuran hubungan antar negara, mulai dari aspek politik, ekonomi, sosial, hingga budaya. Oleh sebab itu, jurusan HI tergolong kajian ilmu yang interdisipliner. Artinya, hubungan antar negara tidak hanya dilihat dari aspek politik semata, melainkan juga bersinggungan dengan beberapa aspek lain. Hadirnya perwakilan-perwakilan negara di ibukota maupun kota-kota besar sebuah negara menjadi bukti betapa hubungan antar negara perlu diatur sehingga menguntungkan kedua belah pihak yang bekerja sama. Beberapa kajian studi yang dipelajari mahasiswa Hubungan Internasional di antaranya diplomasi dan negosiasi, politik luar negeri negara-negara, politik internasional, ekonomi politik internasional, hukum internasional, budaya politik masyarakat negara-negara, globalisasi dan isu-isu yang menyelimutinya. Kajian-kajian tersebut diajarkan menggunakan metode belajar di kelas, yakni pemaparan teori, studi kasus, serta diskusi. Selain itu, praktek pun juga diajarkan, misalnya simulasi sidang PBB membahas kasus tertentu serta studi kasus lewat penulisan esai, positioning paper, maupun makalah.

Adapun keunikan yang dijumpai ketika mengambil jurusan ini ialah ketika dalam diskusi-diskusi di kelas, mahasiswa dilatih untuk mampu mengkritisi fenomena-fenomena maupun isu-isu internasional yang sedang berkembang dalam satu periode waktu tertentu dan mengaitkannya dengan teori-teori mainstrem maupun kontemporer HI, serta pendapat tokoh-tokoh ternama di masanya. Tidak hanya negara yang menjadi sorotan mahasiswa HI, melainkan juga aktor-aktor internasional lainnya seperti korporasi, lembaga-lembaga non pemerintah, organisasi internasional, dan lain sebagainya.

Lulus dari studi, mahasiswa HI akan memperoleh gelar Sarjana Ilmu Politik (S.IP) atau Sarjana Hubungan Internasional (S.Hub.Int.) atau disesuaikan dengan gelar yang diberikan tiap kampus. Keahlian diplomasi dan negosiasi, analisis, serta wawasan yang didapat selama kuliah menolong lulusan HI untuk bisa mengembangkan karir sebagai staf Kementerian Luar Negeri, kedutaan besar negara asing, PBB serta badan-badan PBB seperti UNESCO, UNICEF, ILO, dan lain sebagainya, lembaga swadaya masyarakat, tak terkecuali di korporasi.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar